People Pleaser : Teman Baik atau Perusak Diri Sendiri?
Pernah dengar istilah “people pleaser”? Mungkin kamu pernah atau bahkan sering mendengarnya. Yuk, kita bahas apa itu people pleaser, asal-usulnya, dan bagaimana pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari!
Apa Sih People Pleaser Itu?
Adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang selalu berusaha membuat orang lain bahagia, seringkali dengan mengorbankan dirinya sendiri. Mereka cenderung mengutamakan keinginan dan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan pribadi mereka. Ini biasanya karena mereka sangat ingin diterima dan disukai oleh orang lain.
Dari Mana Istilah Ini Berasal?
Istilah “people pleaser” berasal dari bahasa Inggris, di mana “people” berarti orang-orang, dan “please” berarti menyenangkan. Jadi, secara harfiah, adalah orang yang suka menyenangkan orang lain. Istilah ini mulai populer di pertengahan abad ke-20, seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap kesehatan mental dan psikologi.
Baca Juga : Pare Jahat: Mitos atau Fakta?
Bagaimana People Pleaser dalam Kehidupan Sehari-Hari?
Orang yang mengalami ini biasanya memiliki ciri-ciri berikut:
• Sulit untuk mengatakan tidak kepada orang lain.
• Selalu berusaha menghindari konflik.
• Merasa bertanggung jawab berlebihan terhadap perasaan orang lain.
• Mengorbankan kebutuhannya sendiri demi orang lain.
Meskipun terlihat baik, tetapi bisa membawa dampak negatif, seperti:
• Kehilangan identitas diri dan keinginan pribadi.
• Merasa lelah dan stres karena selalu berusaha memenuhi harapan orang lain.
• Mudah dimanipulasi karena kesulitan menolak permintaan.
Cara Mengatasi Sikap People Pleaser
Kalau kamu merasa punya kecenderungan dalam hal ini, coba deh beberapa tips ini:
1. Kenali Kebutuhan Pribadi: Pahami dan hargai apa yang kamu butuhkan dan inginkan.
2. Belajar Mengatakan Tidak: Latih dirimu untuk mengatakan tidak dengan sopan tapi tegas.
3. Buat Batasan: Tetapkan batasan yang jelas antara kepentingan pribadi dan kepentingan orang lain.
4. Prioritaskan Diri Sendiri: Ingat, merawat diri sendiri itu penting supaya kamu bisa lebih baik dalam membantu orang lain.
Penutup
Menjadi people pleaser memang kelihatan baik, tapi penting juga untuk menjaga keseimbangan antara membuat orang lain bahagia dan merawat diri sendiri. Dengan memahami konsep ini, dari mana asal-usulnya, dan bagaimana dampaknya, kita bisa belajar untuk mengelola hubungan dengan orang lain dengan lebih bijak tanpa harus mengorbankan kesejahteraan kita sendiri.
Baca Juga : Many dan Much: Sama Arti, Bedanya Apa?
Semoga ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu, GEngs!Ingat, tetap jaga keseimbangan antara kebahagiaan pribadi dan peduli terhadap orang lain, ya!