Pare Jahat: Mitos atau Fakta?

Pare Jahat: Mitos atau Fakta

Banyak yang menyebut bahwa di Kampung Inggris, hubungan tanpa status adalah hal yang umum. Para pelajar sering kali terlibat dalam kedekatan emosional tanpa label resmi.

Ketika masa belajar berakhir, hubungan ini sering berakhir begitu saja, menciptakan perasaan seperti ditinggalkan.

Perasaan ini, yang dikenal sebagai “pare jahat,” menggambarkan betapa sulitnya move on dari lingkungan dan orang-orang yang pernah dekat selama tinggal di Pare.

Gamon: Sulit Move On dari Kenangan Kampung Inggris

Gamon, atau gagal move on, juga menjadi bagian dari cerita “pare jahat.” Lingkungan Kampung Inggris yang penuh dengan aktivitas belajar dan sosial membuat banyak orang merasa terikat secara emosional.

Ketika harus kembali ke rutinitas harian di tempat asal, perasaan kehilangan dan kerinduan terhadap suasana Pare menjadi sangat nyata. Mereka yang pernah merasakannya sering menganggap bahwa “pare jahat” adalah sesuatu yang benar-benar ada, bukan sekadar mitos.

Apakah ‘Pare Jahat’ Benar-Benar Nyata?

Meskipun sebagian orang menganggapnya sebagai mitos, banyak yang percaya bahwa “pare jahat” adalah realita yang tak terelakkan. Perpisahan dan kenangan yang tercipta di Kampung Inggris Pare meninggalkan jejak emosional yang dalam.

Mungkin inilah yang membuat Pare terasa begitu jahat – bukan tempatnya, tetapi perpisahan yang selalu menghantuinya.

Di balik segala cerita “pare jahat,” Pare tetap menjadi tempat yang penuh kenangan bagi banyak orang. Meski perpisahan itu menyakitkan, kenangan manis yang tercipta di Kampung Inggris Pare akan selalu diingat sepanjang masa.