Asal Usul Hari Pendidikan Nasional: Kenapa Diperingati Setiap 2 Mei?

Hari Pendidikan Nasional

Asal Usul Hari Pendidikan Nasional: Kenapa Diperingati Setiap 2 Mei?

Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, kenapa sih tiap tanggal 2 Mei selalu diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)? Bukan cuma sekadar upacara atau posting ucapan di media sosial, sebenarnya tanggal ini punya makna yang dalam banget buat dunia pendidikan di Indonesia. Yuk, kita kupas bareng-bareng asal usul dan filosofi di balik peringatan Hardiknas ini!

Kenapa Tanggal 2 Mei?

Ternyata, 2 Mei itu adalah hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara, sosok pahlawan yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Nama aslinya Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, dan beliau lahir pada 2 Mei 1889. Nah, karena jasanya yang begitu besar dalam dunia pendidikan Indonesia, pemerintah akhirnya menetapkan hari lahir beliau sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Siapa Sebenarnya Ki Hadjar Dewantara?

Kalau kamu pernah dengar semboyan “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani,” itu adalah filosofi pendidikan yang digagas oleh beliau. Artinya:

  • Ing ngarsa sung tuladha: di depan memberi contoh,
  • Ing madya mangun karsa: di tengah membangun semangat,
  • Tut wuri handayani: di belakang memberi dorongan.

Semboyan ini menggambarkan bagaimana seharusnya peran seorang pendidik atau pemimpin dalam membimbing murid atau masyarakat. Nggak cuma mengajar, tapi juga jadi inspirasi, motivator, dan pendukung. Filosofi ini sampai sekarang masih dipakai, lho! Bahkan jadi slogan resmi Kementerian Pendidikan.

Baca Juga : Kantong Semar, Tumbuhan Karnivora yang Terancam Kepunahan

Perjuangan di Masa Penjajahan

Ki Hadjar Dewantara bukan cuma guru biasa. Pada masa penjajahan Belanda, beliau vokal banget menyuarakan hak-hak rakyat, khususnya soal pendidikan. Saat itu, pendidikan cuma boleh diakses oleh kalangan bangsawan atau orang Belanda. Rakyat kecil? Jangankan sekolah, untuk makan saja sulit.

Tahun 1922, beliau mendirikan lembaga pendidikan bernama Taman Siswa, yang memberikan kesempatan bagi anak-anak pribumi untuk belajar. Di sekolah ini, sistem pengajaran sangat menjunjung tinggi nilai kebudayaan dan kemandirian bangsa. Konsep ini revolusioner banget saat itu!

Pemerintah Resmi Tetapkan Hardiknas

Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional lewat Keputusan Presiden RI No. 316 Tahun 1959. Sejak saat itu, tiap tahunnya kita memperingati Hardiknas sebagai momen untuk mengenang jasa-jasa Ki Hadjar Dewantara sekaligus mengevaluasi sistem pendidikan kita: apakah makin baik atau justru stagnan?

Hardiknas di Era Sekarang

Di zaman sekarang, Hardiknas bukan cuma sekadar perayaan seremonial. Ini juga jadi momentum refleksi bagi pelajar, guru, dan masyarakat luas tentang pentingnya pendidikan. Apalagi di era digital seperti sekarang, tantangan dunia pendidikan makin kompleks. Mulai dari akses internet yang belum merata, kualitas guru yang belum setara, sampai tantangan AI dan teknologi yang terus berkembang.

Pendidikan Itu Hak Semua Orang

Salah satu nilai utama yang diwariskan Ki Hadjar Dewantara adalah bahwa pendidikan adalah hak setiap orang, tanpa kecuali. Entah kamu tinggal di kota besar atau di pelosok desa, kamu berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.

Hari Pendidikan Nasional juga mengingatkan kita semua bahwa belajar itu nggak cuma di sekolah. Di mana pun dan kapan pun, kita bisa belajar dari kehidupan, pengalaman, bahkan dari kesalahan.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Peringatan Hardiknas nggak harus selalu besar-besaran. Hal kecil yang bisa kamu lakukan untuk menghargai hari ini misalnya:

  • Bantu adik atau teman belajar,
  • Berbagi buku bekas ke yang membutuhkan,
  • Ikut program relawan pendidikan,
  • Atau cukup dengan terus semangat belajar, apa pun kondisimu.

Yang penting, kita terus menjaga semangat belajar dan menghargai para guru serta pejuang pendidikan di sekitar kita.

Baca Juga : Apakah Kamu Sudah Tahu? Ternyata Ada 4 Metode Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris


Penutup

Hari Pendidikan Nasional bukan cuma soal seremonial atau nostalgia sejarah. Lebih dari itu, Hardiknas adalah pengingat bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk memajukan bangsa. Kita semua punya peran dalam dunia pendidikan, sekecil apa pun kontribusinya. Ingat kata Ki Hadjar Dewantara: “Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.”

Selamat Hari Pendidikan Nasional, semoga semangat belajar dan mengajar tetap menyala di hati kita semua!