Beralih ke cerita seru di Kampung Inggris Pare, ada satu tokoh yang jadi ikon khususnya bagi para pelajar dan guru. Namanya Amin Royani alias Bu Amin, terkenal sebagai “Begal Pulpen”. Dikenal dengan daster bermotif bunga dan jilbab pink, Bu Amin biasanya berdiri di depan toko kecilnya, menawarkan alat tulis dengan cara yang agak paksa.
Walau terkadang membuat beberapa orang merasa terganggu, aksi Bu Amin sukses mengundang canda tawa di kalangan pelajar. Banyak korban yang mengalami momen unik ini dan membuat kenangan tak terlupakan. Bahkan, ketika kita langsung bayar di tempat, Bu Amin akan berterimakasih dan seringkali bercerita tentang kehidupannya.
Baca Juga : Apa itu TOEFL? Pengertian, Manfaat dan Jenisnya
Saya punya pengalaman seru saat di Kampung Inggris. Saat menuju Lamtana Cafe, saya dihadang oleh Bu Amin yang menawarkan pensil. Penasaran, saya tanya harganya, dan dengan ramah Bu Amin menjawab, “Ini murah, nak, 10.000.” Meskipun terkejut, saya tak bisa menolak, dan akhirnya membeli dua pensil.
Keunikan cerita Bu Amin “Begal Pulpen” tidak hanya tentang dagangannya, tapi juga tentang kehidupannya. Meskipun sering diabaikan dan dihadang orang di jalan, Bu Amin tetap tegar. Dia hanya ingin mencari nafkah untuk keluarganya, walaupun harus berjuang melawan perlakuan kasar dari beberapa pemuda. Kisah Bu Amin sungguh menyentuh dan menginspirasi.